Thursday 21 June 2012

Contoh Skripsi PAI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Dalam proses belajar mengajar, guru dan siswa merupakan dua unsur yang melakukan interaksi secara langsung. Interaksi tersebut berlangsung terus menerus sebagai usaha mencari, memperoleh, menerapkan, mengubah pengetahuan, sikap tingkah laku serta nilai-nilai dalam kondisi edukatif. 

Guna menunjang interaksi belajar mengajar yang baik terutama untuk membangkitkan gairah belajar siswa, diperlukan metode yang baik dalam belajar. Metode adalah sebuah cara. Adapun yang dimaksud metode mengajar adalah cara yang berisi prosedur baku untuk melaksanakan kegiatan kependidikan, khususnya kegiatan penyampaian materi pelajaran kepada siswa (Muhibbin Syah, 1999:72).
Pentingnya peranan metode pengajaran karena ia tidak terpisahkan dari sistem pengajaran tertentu. Oleh karena itu peranan metode mengajar adalah sebagai alat untuk menciptakan proses belajar mengajar. Dengan metode ini diharapkan tumbuh berbagai kegiatan siswa sehubungan dengan kegiatan mengajar guru, dengan kata lain terciptanya interaksi edukatif. Dalam interaksi ini guru berperan sebagai pembimbing, sedangkan siswa berperan sebagai yang dibimbing. Menurut Nana Sudjana (1998:76) bahwa metode mengajar dikatakan baik apabila metode tersebut menumbuhkan kegiatan belajar siswa.
Dalam kenyataan sehari-hari tak jarang kita temukan sejumlah guru yang mampu memilih metode yang tepat untuk mengajarkan materi tertentu, namun kurang mampu mengaplikasikannya secara baik, kurang memenuhi prosedur baku, bahkan dapat merugikan semua pihak terutama pihak siswa dan keluarga.
Untuk mengantisipasi kemungkinan gagalnya proses pengajaran seperti tadi, sudah sepantasnya guru mengkaji ulang secara cermat metode-metode mengajar yang relevan dengan pokok bahasan bidang studi. Pengkajian ulang metode-metode tersebut akan lebih bermakna apabila guru dapat mempraktekan penggunaannya dalam proses belajar mengajar sehari-hari. Kegiatan pengkajian ulang seperti itu seyogyanya mendapat perhatian khusus dari para guru agar tujuan pengajaran dapat tercapai dengan baik.
Menurut Muhibbin Syah (1995:203) bahwa pada prinsipnya tidak satu pun metode yang dipandang sempurna dan cocok dengan semua pokok bahasan yang ada dalam setiap bidang studi. Karena setiap metode mengajar pasti memiliki kelebihan dan kekurangan yang khas.
Sebaliknya guru yang profesional dan kreatif justru hanya akan memilih metode mengajar yang lebih tepat setelah menetapkan topik pembahasan materi dan tujuan pembelajaran serta jenis kegiatan belajar siswa yang dibutuhkan. Kegiatan ini dibanding-bandingkan dengan ciri khas atau karakteristik metode-metode mengajar yang akan dipilih.
Melalui metode pengajaran yang benar sesuai dengan prosedur pengajaran yang sudah ditentukan dan disesuaikan dengan kebutuhan siswa, maka akan tercipta suatu proses belajar mengajar yang baik. Karena berhasil tidaknya suatu proses belajar mengajar itu tergantung dari metode mengajarnya.
Sementara itu secara empiris di SD VIII Cilamaya Karawang, telah berlangsung penerapan metode cerita yang diterapkan dalam proses belajar mengajar. Metode tersebut diterapkan dengan cara-cara menceritakan kisah-kisah yang berhubungan dengan proses belajar mengajar, meliputi kisah-kisah yang baik dan yang buruk. Hal itu dimaksudkan agar siswa dapat membedakan antara yang baik dan yang buruk, antara yang harus dikerjakan dan ditinggalkan.
Cerita-cerita yang diberikan oleh guru kepada siswanya itu bersumber dari al-Quran dan Hadits. Salah satu contonya yaitu cerita dua putra Nabi Adam. Cerita ini menjelaskan tentang adanya sikap iri dan dengki serta permusuhan dari salah satu dua bersaudara tersebut (Qabil) sebagaimana adanya penuh kasih dan rasa toleransi dari pihak saudara yang lain (Habil).
Masalah-masalah di atas mengundang pertanyaan lain yang berhubungan dengan masalah semula, yakni bagaimanakah tanggapan siswa mengenai penerapan metode cerita dalam proses belajar mengajar? Permasalahan berikutnya apakah tanggapan itu mempengaruhi minat belajar siswa dalam mengikuti bidang studi Pendidikan Agama Islam? Untuk mengangkat permasalahan-permasalahan tersebut, maka penelitian ini dituangkan dalam judul berikut: “TANGGAPAN SISWA TERHADAP METODE CERITA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR HUBUNGANNYA DENGAN MINAT BELAJAR PADA BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM”

0 comments:

Post a Comment

Blog Archives